Pemerintah Targetkan Sumbangan Devisa dari Pekerja Migran Rp 439 T di 2025

3 days ago 16
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Menteri Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan pengiriman tenaga kerja migran ke luar negeri dapat menjadi salah satu solusi dalam mengurangi jumlah pengangguran dalam negeri hingga menambah devisa.

Hal ini disampaikan Abdul dalam acara pelepasan 5.000 pekerjaan migran bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang dilakukan secara simbolis dengan melibatkan 100 pekerja migran dalam acara seremoni yang digelar di Menara Kadin, Jakarta Selatan pada Minggu (15/6/2025).

"Ada satu tujuan sebenarnya yang ingin kita capai adalah Kadin berupaya membantu pemerintah di dalam hal mengurangi pengangguran, yang kedua mengurangi kemiskinan, memperkuat ekonomi nasional termasuk daerah dan keluarga dengan devisa yang ada," papar Abdul di Menara Kadin Jakarta, Minggu (15/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga melihat bahwa pengiriman penempatan dan kerja ke luar negeri itu adalah investasi sumber daya manusia. Karena akan terjadi transfer of knowledge, transfer of skill, ada transfer pengalaman, dan ada pembangunan networking yang ada di sana," jelasnya lagi.

Selain itu, menurutnya tenaga kerja migran ini mampu meningkatkan devisa negara hingga ratusan triliun rupiah. Untuk itu pihaknya menargetkan untuk mengirim sekitar 400 ribu tenaga kerja migran sepanjang 2025 ini.

"Tahun kalau bisa dikirim 400 ribu maka target devisanya Rp 439 triliun. Kalau sekarang Rp 253,3 triliun," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan dan Pengembangan Keberlanjutan Kadin, Shinta Kamdani, mengatakan penguatan perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari agenda pembangunan nasional. Hal ini terlihat dari sumbangsih para pekerja migran terhadap devisa negara.

"Selain menjadi tulang punggung keluarga, mereka juga adalah penyumbang besar devisa negara. Nah kalau kita lihat angkanya, di 2024 saja itu remitansi dari para pekerja migran Indonesia mencapai lebih dari US$ 15 miliar (Rp 244.54 triliun dengan kurs Rp 16.303/dolar AS). Luar biasa," papar Shinta.

"Namun kontribusi mereka ini tidak hanya dalam angka. Mereka juga adalah representasi wajah Indonesia di luar negeri. Membawa nilai-nilai kerja keras, kesopanan, dan ketangguhan yang menjadi ciri khas daripada bangsa kita," jelasnya lagi.

Lebih lanjut ia menjelaskan saat ini mayoritas pekerja migran Indonesia masih berada di sektor informal. Menurut Shinta hal ini mencerminkan peluang sekaligus tantangan dari sisi perlindungan kerja dan peningkatan kompetensi.

Oleh karenanya, Shinta mengatakan Kadin selaku perwakilan pengusaha dan industri Indonesia berencana untuk mendukung seluruh ekosistem tenaga kerja migran dari hulu ke hilir. Termasuk memperluas akses pelatihan dan sertifikasi kompetensi berbasis kebutuhan negara tujuan kerja.

"Kedua, juga mendorong investasi sektor swasta dalam pengembangan pusat-pusat pelatihan tenaga kerja internasional. Ketiga, menjalin lebih banyak kerja sama internasional dengan kamar dagang, asosiasi pengusaha, dan otoritas tenaga kerjaan dari berbagai negara," ucap Shinta.

"Keempat, kita juga bisa membantu basis data tenaga kerja yang terintegrasi dalam dunia usaha agar kebutuhan dan potensi tenaga kerja dapat tersambung lebih cepat dan tepat sasaran," sambungnya.

(acd/acd)

Read Entire Article