Direktur RSUD Padang Dinonaktifkan Buntut Tolak Pasien Masuk IGD

2 weeks ago 15
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Direktur RSUD Padang dr Desy Susanty dinonaktifkan dari jabatannya buntut insiden penolakan terhadap warga pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) masuk IGD sampai akhirnya meninggal dunia. Tiga pejabat RSUD Padang lainnya juga diberhentikan.

"Betul. Per hari ini kita nonaktifkan," kata Wali Kota Padang Fadly Amran, dikutip detikSumut, Senin (2/6/2025).

Fadly menyampaikan tiga pejabat RSUD Padang yang diberhentikan adalah Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan, Kepala Seksi Pelayanan, dan Kepala Seksi Keperawatan. Langkah ini diambil sebagai komitmen pemerintah kota dalam membenahi kualitas layanan publik, khususnya di sektor kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terbuka terhadap kritik. Ini adalah refleksi dari niat baik kami untuk terus berbenah. Tentu tidak semua bisa diselesaikan sekaligus, tapi tragedi ini harus menjadi peringatan keras, bahwa nyawa manusia adalah prioritas utama," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Sri Kurnia Yati kemudian ditunjuk sebagai pelaksana harian (Plh) Direktur RSUD Rasidin Padang. Penunjukan ini bersifat sementara hingga hasil evaluasi dan investigasi tuntas.

"Untuk menjamin kelangsungan pelayanan, kami menunjuk Plh dari pejabat internal. Termasuk jabatan Kabid dan Kasi yang kosong, semuanya akan diisi oleh pelaksana harian," katanya lagi.

Sebelumnya, seorang warga bernama Desi Erianti meninggal dunia setelah ditolak masuk ruang IGD RSUD Rasyidin Padang. Menurut pihak keluarga, pasien ditolak masuk rumah sakit karena dianggap tidak termasuk kategori emergency. Desi sempat dibawa ke rumah sakit swasta, namun nyawanya tidak tertolong.

Adapun, Desy Susanty sempat menyebut pihaknya telah menangani pasien Desi Erianti selama satu jam di IGD. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya gejala emergency atau darurat, sehingga pasien tersebut dipulangkan dan disarankan untuk berobat ke puskesmas saja.

Dia mengatakan, dari hasil diagnosis, Desi mengalami ISPA, yang bisa ditangani oleh puskesmas terdekat. Saat datang ke IGD, pasien tersebut dinyatakan dalam kondisi baik-baik saja.

Baca selengkapnya di sini.

Simak Video: RSUD Padang Buka Suara soal Dugaan Tolak Pasien Masuk IGD

(idn/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article