Kebakaran Maut Tebet, Warga Sempat Pakai APAR tapi Api Keburu Membesar

5 hours ago 3
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kebakaran permukiman di Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel), menewaskan seorang wanita berinisial APW (24). Ketua RT menceritakan sosok korban.

"Umurnya 24 tahun, jadi dia sudah lulus sekolah dan masih mencari pekerjaan," kata Ketua RT 06 RW 10 Kebon Baru, Irmawati, dilansir Antara, Kamis (19/6/2025).

APW dikenal kesehariannya sering mengantar keponakan dan saudara ke sekolah. Korban sudah lama tinggal bersama tantenya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban terjebak dalam kebakaran karena api sudah membesar dan sempat ada motor yang meledak sehingga menutup akses penyelamatan diri. Irmawati mengatakan awal kebakaran terjadi pada Rabu tengah malam menjelang Kamis, sekitar pukul 24.00 WIB.

Korban ketika itu sedang tidur di lantai atas dan keluarga lainnya berada di lantai bawah.

"Betul, tingkatnya semipermanen. Dan korban itu berada di atas, sedang tidur sendirian. Sementara tantenya di bawahnya," katanya.

Saat itu terjadi mati lampu sehingga salah satu dari keluarga menyalakan lilin dan korban sedang tidur. Namun ternyata api dari lilin menjalar dengan cepat sehingga korban tidak bisa bergerak ke bawah hingga akhirnya meninggal.

Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diautopsi. Dia berharap jenazah bisa disalatkan dan dikebumikan dengan layak.

"Tadi saya dapat kabar dari pihak keluarga itu harus bayar sekitar Rp 4 juta untuk pengurusan jenazah, saya sudah mengadu ke lurah karena ini kan kecelakaan jadi mungkin nanti ada keringanan," ujarnya.

APAR Tak Mempan Saat Api Membesar

Irmawati mengungkap warga sempat menyemprotkan alat pemadam api ringan (APAR) saat kebakaran, tapi tak mempan karena api telanjur membesar sehingga mengakibatkan korban APW (24) meninggal.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Sebenarnya ada, semua APAR sudah turun. Cuma kondisinya itu kan dini hari, jam 01.30 keluarga baru tahu kalau api sudah besar," kata Irmawati.

Dia mengatakan sebelum peristiwa kebakaran, sempat terjadi lampu lampu sekitar pukul 00.00 WIB selama 15 menit. Diduga keluarga korban menyalakan lilin sebelum terjadi musibah tersebut.

Kemudian, tak disangka api itu makin cepat menjalar ke rumah lain lantaran bangunan yang dihuni korban terbuat dari kayu atau semi permanen.

Kebakaran itu pertama kali dilaporkan ke damkar pada pukul 02.02 WIB. Kebakaran terjadi di permukiman di Jalan J RT 6 RW 10, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet.

Operasi pemadaman dimulai pukul 02.15 WIB. Sebanyak 20 unit mobil damkar dan 73 personel dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk memadamkan kebakaran.

Diduga api dari lilin menyambar objek mudah terbakar hingga kemudian api membesar dan menyebabkan kebakaran rumah. Proses pemadaman dinyatakan selesai pada pukul 04.30 WIB atau sekitar dua jam kemudian.

"Kronologi, menurut saksi mata yang terbangun dari tidurnya melihat rumah tetangga yang bersebelahan dengan rumahnya, ada nyala api sudah membesar yang diduga api tersebut dari nyala lilin. Karena sebelum kejadian, kondisi lingkungan pasca mati listrik dan dimungkinkan dari api lilin tersebut mengenai bahan yang mudah terbakar lalu api membesar," jelasnya.

Sebanyak 7 rumah yang ditinggali 11 keluarga terdiri atas 30 jiwa terdampak kebakaran. Warga terdampak kebakaran mengungsi ke aula Musala Mujahidin.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article