Bursa Saham Asia Menguat, tapi Dolar Loyo Jelang Negosiasi Tarif AS-China

4 days ago 23
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Bursa saham Asia melonjak sedangkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Senin (9/6). Pasar Asia bereaksi terhadap data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan menjelang pembicaraan tarif di London untuk meredam perang dagang antara AS dan China.

Dikutip dari Reuters, Senin (9/6/2025), Wall Street ditutup melesat pada Jumat (6/6) setelah data pekerjaan meredakan kekhawatiran tentang gejolak ekonomi akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang tidak dapat diprediksi. Aset safe haven seperti emas turun setelah aksi jual.

Indeks dari Morgan Stanley Capital International (MSCI) untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5% pada perdagangan awal Senin (9/6). Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,3%, menyentuh level 24.000 poin untuk pertama kalinya sejak 21 Maret 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Indeks saham Nikkei Jepang naik 0,9%. Pada saat yang sama, 'kebuntuan' di Los Angeles yang menyebabkan Trump memanggil California National Guard untuk meredakan demonstrasi atas kebijakan imigrasinya yang semakin membebani sentimen.

Dolar AS Melemah

Nilai tukar dolar AS merosot 0,3% terhadap yen menjadi 144,39. Sedangkan euro naik 0,2% di hari yang sama menjadi US$ 1,1422. Perwakilan perdagangan utama dari AS dan China akan bertemu untuk pembicaraan yang diharapkan akan fokus pada mineral langka, yang produksinya didominasi oleh China. Diskusi ini menyusul telepon pada minggu lalu antara Trump dan Presiden China Xi Jinping.

"Kebijakan perdagangan akan tetap menjadi ketidakpastian makro yang besar. Tanda-tanda momentum lebih lanjut dalam pembicaraan dapat memberikan dorongan baru bagi pasar untuk memulai minggu ini," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior dari Capital.com.

Sejalan dengan itu, Trump mengatakan dalam media sosialnya bahwa Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer akan mewakili AS dalam pembicaraan dengan China. Kementerian Luar Negeri China mengatakan Wakil Perdana Menteri He Lifeng akan berada di Inggris untuk pertemuan pertama mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan China-AS.

Sementara itu, para pengusaha di AS menambah 139.000 pekerjaan pada Mei 2025, lebih sedikit dari total 147.000 pekerjaan yang ditambahkan pada April 2025, tapi melebihi perkiraan penambahan 130.000 dalam jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.

Kepala Strategi Makro Asia di SMBC, Jeff Ng mengatakan perhatian kini teralihkan ke data inflasi yang akan menjadi dasar ekspektasi suku bunga oleh Federal Reserve. Pasar saham tengah menghadapi nasib 'campur aduk' pada hari ini, lantaran mereka menyeimbangkan optimisme atas perdagangan dan ekonomi AS dengan potensi kerusuhan sosial di California.

"Pembicaraan perdagangan, jika ada kemajuan, mungkin juga membantu, tetapi pasar mungkin belum memperkirakan banyak terobosan untuk itu. Sementara itu, kami juga cukup menyadari bahwa di AS ada protes di L.A. dan National Guard juga sedang dikirim, jadi kami harus waspada terhadap risiko kejadian juga," kata Jeff, mengutip Reuters pada Senin (9/6/2025).

Untuk diketahui, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 3.303,19 per ons. Sedangkan harga minyak mentah AS sedikit berubah menjadi US$ 64,56 per barel setelah mengalami kenaikan selama dua hari.

(ara/ara)

Read Entire Article