Kementan Buka-bukaan Pendapatan Petani Rp 3,7 Juta/Bulan

4 days ago 23
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Bogor -

Kementerian Pertanian (Kementan) menyoroti rendahnya pendapatan petani di Indonesia. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti buka-bukaan pendapatan petani per bulan cuma Rp 3,7 juta.

Angka ini dinilai kurang adil dibandingkan dengan unit usaha lain dalam rantai pasok pertanian. Dia memaparkan, estimasi keuntungan produksi padi di Indonesia bisa mencapai Rp 360 triliun sekali tanam, dengan asumsi biaya produksi Rp 17,63 juta per hektare pada lahan seluas 11 juta hektare (ha) dan produksi mencapai 30 juta ton.

Dari perputaran uang tersebut, dia memperkirakan para petani Indonesia mendapat distribusi keuntungan Rp 146 triliun. Jika dibagi rata-rata jumlah petani maka per orang diperkirakan mendapatkan Rp 3,7 juta per bulan. Angka ini menurutnya kurang adil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk ke petani ini ternyata mendapatkan pendapatan Rp 146 triliun, kalau dibagi rata petani 29 juta ini hanya Rp 3,7 juta per bulan per petani. Ini rasanya kurang berkeadilan dengan pihak lain," sebut Idha dalam Diskusi Akademik Himpunan Alumni Fateta IPB, di IPB Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/6/2025).

Keuntungan itu terdistribusi juga ke perusahaan pupuk, Perum Bulog, hingga pengusaha penggilingan padi selain masuk ke kocek petani. Idha memaparkan pihaknya sudah membuat program baru untuk meningkatkan pendapatan petani, salah satunya program Brigade Pangan yang mengumpulkan anak-anak muda untuk bertani.

Petani Muda Dibantu

Pemerintah akan membantu para petani muda untuk membuat kelembagaan yang baik. Satu kelompok Brigade Pangan akan dikumpulkan sebanyak 15 orang yang akan dicarikan pengelolaan pertanian seluas 200 hektare per kelompok.

Idha menilai penghasilan petani tidak akan besar jika menggunakan cara bertani lama, khususnya menggarap lahan yang luasannya kecil.

"Jadi mereka dikumpulkan dengan skala usaha yang efisien. Tidak akan jadi besar penghasilannya kalau pakai cara bertani lama, misalnya menggarap lahan yang kecil-kecil," sebut Idha.

Petani Diberikan Alsintan

Selain lahan garapan yang cukup, kelompok petani ini juga akan dibekali alat dan mesin pertanian. Menurutnya, modernisasi pertanian dapat memangkas hingga 50% biaya produksi dan bisa meningkatkan produktivitas sampai 100%.

Diharapkan dengan berbagai perbaikan ini, petani Indonesia dapat meningkat pendapatannya. Dari petani yang sudah ikut program Brigade Pangan saja rata-rata pendapatannya bisa mencapai Rp 10 juta per petani per bulan.

"Mereka melakukan kegiatan pertanian diharapkan pendapatan mereka mendapatkan minimal Rp 10 juta per orang. Jadi yang tadi Rp 3,7 juta per bulan itu bisa ditingkatkan hingga rata-rata Rp 10 juta per orang," sebut Idha.

(hal/ara)

Read Entire Article