Kronologi Pria di Serang Bunuh Istrinya Lalu Pura-pura Dikarungin Perampok

2 weeks ago 12
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Kota Serang -

Wadison Pasaribu (32) membunuh istrinya, PS (33), di rumah mereka di Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten. Setelah melakukan pembunuhan, Wadison merekayasa kejadian seolah-olah rumahnya dirampok dan dirinya menjadi korban dengan tubuh terbungkus karung.

Kapolresta Serang Kota Kombes Yudha Satria menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (31/5) sekitar pukul 23.00 WIB. Menurut Yudha, Wadison telah merencanakan pembunuhan sejak masih berada di Bayah, Lebak, Banten.

"Pembunuhan ini merupakan tindakan yang sudah direncanakan. Pelaku pulang dari Bayah dengan membawa kabel ties yang nantinya digunakan untuk membunuh korban. Ia ingin menjerat istrinya saat tertidur. Ini diperkuat dari keterangan pelaku sendiri," ujar Yudha dalam konferensi pers di Mapolresta Serang Kota, Kamis (5/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku diketahui menjalin hubungan dengan perempuan lain berinisial R di Bayah, Lebak. Wadison berkeinginan menikah dengan R, tapi khawatir kehilangan hak asuh anak jika bercerai secara sah.

"Pelaku ingin menikahi wanita lain, tapi ia khawatir hak asuh anak akan jatuh ke istrinya jika mereka hanya bercerai. Karena itu, ia nekat menghabisi nyawa korban agar bisa mengasuh anak mereka sendiri," ungkap Yudha.

Berhubungan Badan Lalu Terucap Mokondo

Sebelum pembunuhan, pelaku dan korban sempat berhubungan suami istri. Setelahnya, korban meminta pelaku memesan makanan karena merasa lapar. Namun permintaan itu ditolak pelaku.

"Korban kemudian mengucapkan kata-kata yang dinilai menyakiti perasaan pelaku. Ia menyebut pelaku hanya mengincar uangnya, dan mengatakan 'mokondo'. Kata itu memicu kemarahan pelaku," jelas Yudha.

Meski begitu, polisi menegaskan niat membunuh sudah ada sejak sebelum perkataan itu diucapkan.

Saat peristiwa pembunuhan terjadi, dua anak mereka yang masih berusia 7 dan 5 tahun sedang tertidur di kamar sebelah.

"Anak-anak berada di kamar sebelah dan tertidur pulas. Tidak ada teriakan atau suara keributan yang mereka dengar. Spekulasi di media bahwa anak mendengar kejadian itu terbantahkan dari hasil pemeriksaan," ujar Yudha.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pelaku Bunuh Istrinya

Pelaku awalnya mencekik korban dengan tangan, tapi korban sempat melawan. Untuk meredam perlawanan, Wadison membekap wajah korban menggunakan kelambu dan kemudian menjerat lehernya dengan tali tambang yang terpasang di kelambu kamar.

"Setelah korban tidak bergerak, pelaku menggantungkan tali yang telah melilit leher korban ke terali jendela, membuat leher korban tergantung. Hasil autopsi menguatkan temuan bekas jeratan di leher," kata Yudha.

Setelah memastikan istrinya meninggal, pelaku lalu membuat skenario seolah-olah rumahnya dirampok. Ia mengikat tangan dan kaki korban dengan kabel ties, lalu menyimpan mayat korban di kamar. Setelah itu, dia merusak pintu belakang, melukai diri, dan masuk ke dalam karung.

"Tangan dan kaki korban diikat dengan kabel plastik, bahwa dibuat seolah-olah terikat kabel ties. Setelah itu, korban membuat rekayasa seolah-olah kejadian pencurian dengan kekerasan yang sebabkan meninggalnya istri dari pelaku," katanya.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article