Waka Komisi III DPR Harap Barbuk 2 Ton Sabu di Batam Dikelola Hati-hati

3 weeks ago 26
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro mengapresiasi pengungkapan kasus sabu sekitar 2 ton di Laut Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Dede meminta pengelolaan barang bukti ini dilakukan secara hati-hati.

"Saya selaku pimpinan Komisi III DPR RI tentunya mengucapkan salam dari pimpinan DPR, baik dari Ibu Ketua DPR Puan Maharani maupun Wakil Ketua DPR Bapak Sufmi Dasco dan pimpinan Komisi III Bapak Habiburokhman berpesan kepada seluruh aparatur penegakan hukum untuk tidak main-main dan berhati-hati dalam menjaga dan mengelola barang bukti yang berhasil disita dalam jumlah yang sangat banyak tersebut," kata Dede di Batam, Kepri, Senin (26/5/2025).

Legislator dari Fraksi PDIP itu mendorong aparat penegak hukum mengusut kasus narkoba jenis sabu yang diungkap di Batam, Kepulauan Riau, dengan cermat dan tepat. Proses hukum harus dilakukan secara profesional agar kasus tertangani dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengharapkan agar proses penegakan hukum oleh aparatur penegakan hukum dilakukan dengan cepat, cermat, dan tepat. Para pelaku yang ditangkap atas pengungkapan ini dapat dijerat dengan pidana hukuman," kata dia.

Dede juga menekankan Komisi III DPR RI menaruh perhatian terhadap pemberantasan narkoba di Tanah Air. Keseriusan terlihat dengan dibentuknya Panitia Kerja Penegakan Hukum di bidang Narkotika periode 2024-2029 oleh Komisi III DPR.

"Kebetulan saya secara pribadi Dede Indra Permana menjadi Ketua Panja Narkotika ini. Panja Narkotika ini dibentuk sebagai wujud komitmen Komisi III DPR RI dalam menjaring berbagai pengaduan masyarakat dan juga beberapa laporan serta hasil kajian yang dibuat oleh mitra kerja terkait dengan peredaran narkotika di Indonesia yang semakin meresahkan," ucapnya.

Lebih lanjut, Dede prihatin atas maraknya peredaran narkoba di Indonesia. Apalagi, lanjut dia, banyaknya laporan peredaran narkoba saat ini menyasar anak di bawah umur.

Oleh karena itu, Wakil Rakyat dari Dapil Jawa Tengah (Jateng) X itu mengingatkan kembali kepada seluruh institusi penegakan hukum untuk selalu waspada dan memberikan perhatian khusus kepada pemberantasan narkotika di Indonesia. Dede menegaskan isu narkotika menjadi perhatian utama dari Presiden Prabowo Subianto.

Dede mengapresiasi kerja BNN dan lembaga lain seperti Bea Cukai, TNI AL, dan Polri yang ikut menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu sebanyak 2 ton di perairan Batam, Kepulauan Riau tersebut.

"Komisi III DPR RI memberikan apresiasi yang luar biasa atas kerja kolaboratif dari seluruh aparat pemerintah yang ada," kata Dede.

"Bayangkan kalau itu dinikmati 1 gram, tadi kita diskusi bisa 4 orang, kurang lebih 8 juta penduduk bisa terkena narkoba," imbuhnya.

(idn/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article